Kamis, Februari 11, 2010

Awal Kematian Facebook

Judul tulisan ini sebenarnya bukan original dari ide saya. Melainkan berkeliaran di internet beberapa saat setelah Google mengumumkan peluncuran fasilitas Google Buzz, sebuah fitur social networking sekelas Facebook. Artinya pengguna gmail (email dari google) akan bisa berinteraksi dengan pengguna gmail lainnya sebagaimana Facebooker. Bagi yang belum mengetahuinya bisa melihat demonya di sini.

Google memang agak terlambat untuk mengikuti trend Facebook. Namun saya yakin tidak akan kalah pamor. Hanya masalah langkah yang perlu diambil saja bahkan Facebook mungkin akan mengalami penurunan populeritas seperti yang terjadi pada Friendster yang sempat ngeboom satu dekade lampau.

Kenapa Google akan dapat bersaing?

Secara mendasar google lahir dari sebuah Search Engine (harfiah: mesin pencari) raksasa yang merajai internet selama…lamanya (?) menumbangkan Yahoo! yang telah lebih dulu hadir. Google adalah situs no. 1 yang dicari dimana-mana. Dengan pelayanan mendasar tersebut (SE), google akan tetap dibutuhkan oleh pengguna internet.

Hadirnya iGoogle, yakni google yang diutak-atik dengan konten pribadi, membuat seseorang memiliki serasa homepage pribadi. Saya dapat mengakses email, berita terbaru, menambahkan widget sesukanya seperti kurs rupiah hari ini, cuaca setempat, update dari facebook, selain fungsi utamanya sebagai search engine, dan banyak lainnya.

http://timir.files.wordpress.com/2007/12/igoogle.jpg

Tampilan iGoogle yang dapat dipersonalisasi

Baik iGoogle maupun Gmail dapat melakukan personalisasi theme, yakni menjadikan akun saya berhias gambar yang disediakan oleh Google sendiri. Variasinya pun banyak, mulai dari komik, film, artis hingga foto pemandangan.

http://gizmodo.com/assets/resources/2006/07/google_talk_client.gif

Google Talk

Belum cukup dengan itu Gmail sepertinya hendak mencaplok Yahoo Messenger dengan mengintegrasikan fasilitas chatting (termasuk video chat) ke dalamnya. Meski nampaknya ini kurang berhasil hanya karena terlambat. Sebagai pengguna YM saya sudah banyak daftar kontak yang tidak boleh hilang hanya karena berpindah akun.

Seandainya Gmail berhasil mengkoneksikan dirinya ke YM, saya akan meninggalkan YM selamanya.

Nah, langkah itulah yang harus ditempuh Google untuk Facebook

Sebagai pengguna Facebook yang memiliki banyak teman, siapapun tak ingin kehilangan daftar itu, karena itu bukan sekedar daftar. Di Indonesia rasa-rasanya FB sudah mewakili sebagai simbol pertemanan yang kedua (atau malah menggeser pertemanan di dunia nyata?). Di banyak perusahaan dikeluhkan karyawan yang memanfaatkan fasilitas kantor untuk ber-facebook secara gerilya.

Pesan Sponsor: Jangan gunakan fasilitas rakyat untuk kepentingan pribadi Anda, berfacebook di kantor adalah salah satu bentuk korupsi! Dan Muslim pantang korupsi.

Untuk membuka akun di Twitter, misalnya, pengguna harus memulai dari nol. Dan yang paling susah adalah mencari teman-teman lama. Padahal guna Twitter adalah untuk menginformasikan perkembangan tentang aktivitas kita pada mereka (halah, singkatnya update status!). Dengan fasilitas Facebook badge dan Facebook connect seseorang bisa mengupdate Twitter dari Facebook dalam satu klik.

Maka, cukup satu social networking saja untuk mewakili diri saya, tidak perlu plurk, tidak pula twitter (atau bagi pengguna twitter, mungkin akan dirasa begitu pula seballiknya). Maka kenapa harus Google Buzz?

Kecuali jika Google Buzz menambahkan konten Facebook, yang dapat mengirim dan mengambil dari Facebook, maka saya benar-benar tidak akan menggunakan Facebook.

0 komentar: