Tampilkan postingan dengan label Catatan Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan Hidup. Tampilkan semua postingan

Kamis, Maret 21, 2013

HUJAN SINYAL

Seperti jumat yang biasa, saat matahari hampir tegak lurus dengan panasnya yang sangat menyengat. Aku mengenderai sepeda motor ke arah timur, menuju ibu kota kecamatan Rote Barat Daya, Batutua namanya. Setiap jumat aku melakukan rutinitas ini untuk melaksanakan sholat jum'at di masjid yang paling dekat dan paling mudah di akses dari desaku. Siang itu panas sangat menyengat di banding hari-hari biasa. Ahhh.... Mana aku hanya memakai kemeja lengan pendek lagi, ya sudah kubiarkan matahari siang itu memanggang kulitku yang memang sudah mulai eksotik khas orang Rote. Sekitar 30 menit berlalu akhirnya aku tiba di rumah pak Ali, kawan guru di mana PM Akbar selalu beristirahat jika sedang ada di Batutua.

Setelah ngobrol sebentar, bedug masjid berbunyi kemudian dilanjutkan dengan adzan dan secara kebetulan kidung jemaat juga membahana di rumah duka yang berada sebelah masjid. Keringatpun bercucuran saat berada dalam masjid yang berukuran kira-kira 10 x 15 m, suhu siang itu memang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Padahal dari kejauhan awan gelap dan kilatan petir kelihatan sangat jelas. Ohh tuhan mudah-mudahan hujan segera datang, harapku...., selesai sholat saya, PM Akbar, dan Pak Ali mampir ke rumah duka untuk mengikuti upacara pemakaman. Menurut kabar yang meninggal adalah seorang bayi yang baru lahir kemarin siang , siang itu juga dia dimakamkan di samping rumahnya.

Setelah makan siang dan ngobrol sebentar, aku dan PM Akbar bergerak menuju Desa Oeseli tempat dia bertugas. Adalah sesuatu yang tidak biasa ketika tiba disana dan melihat beberapa orang di Oeseli berjalan sambil merapatkan handphone di telinganya, kemudian berbicara dan tertawa puas dengan sanak saudaranya yang ada di belahan nusantara yang lain. Siang itu saya sangat menikmati pemandangan "aneh" di Oeseli, mungkin di kota-kota besar sudah hal biasa jika melihat pemandangan seperti ini. Tapi ekspresi kebahagiaan yang muncul di sini jauh berbeda dengan apa yang biasa aku liat.

Akupun sampai ikut-ikutan menikmati euforia itu. Saat itu aku ada di Pos Marinir yang berjarak hanya 20-an meter dari rumah Akbar, aku kemudian menelpon akbar yang ada di rumahnya. Setelah itu juga ku kabari ibuku di Bulukumba sana, "iye, ini adaka di Desa Oeseli. Desa yang baru tadi malam ada sinyalnya". Dalam hati, "oooo..... begini to rasanya jika desamu baru ada sinyalnya", hari yang sangat mengharukan.

Beberapa saat berlalu housefam PM Tomo (PM angkatan pertama yang bertugas di Oeseli) meminta Akbar menelpon Tomo. Wuihhhhh dengan suara yang sangat semangat kulihat pasangan suami istri didepanku berbicara dengan handphone dengan mata yang berbinar bahagia...... Karena bisa berbicara langsung dari Oeseli dengan anaknya yang ada di jawa sana, dimana selama ini mereka hanya dapat kabar dari Akbar ataupun orang-orang Oeseli yang sempat berkomunikasi dengan Tomo ketika berada di daerah bersinyal.

Puas berbicara dengan Tomo, mereka kemudian bercerita jika sebenarnya tadi malam (30 November 2012) orang-orang Oeseli yang punya handphone hampir tidak tidur sampai pagi karena menikmati sinyal pertama mereka yang muncul di layar Hp tepat pukul 00.00 Wita. Aku yang untuk pertama kalinya berkunjung ke sana kemudian disambut sinyal yang full di layar Hp merasakan sangat bahagia, aku sulit membayangkan bagaimana bahagianya penduduk desa ini menikmati sinyal pertamanya.

Asyik menikmati sinyal perdana Oeseli, tak terasa waktu menunjukkan pukul 16.00. Segera aku berpamitan kepada orang tua akbar dan bapak ibu yang ada di Oeseli untuk bergeser pulang ke Desa Oenitas. Setelah bergeser empat kilometer dari Oeseli, kulihat langit mulai menghitam. Alhamdulillah mudah-mudahan segera hujan ya Allah, aku berdoa.

Sepuluh kilometer sebelum desaku akhirnya hujan itu datang juga, setelah lima bulan menghilang dari pulau ini (musim kemarau di Rote mulai bulan April - November) aku belum pernah merasakan hujan se-lebat ini. Setelah kuamankan dompet dan Hp di bawah sadel motor, kubiarkan tubuh ini di basahi hujan lebat perdana di Desa Oenitas. Sepanjang jalan kunikmati aroma tanah kering yang di tetesi air hujan. Layaknya anak kecil yang begitu bahagia bermain hujan, begitulah mungkin perasaanku. Motorku kadang ku pacu dengan gas poll kadang kupelankan dan ku iringi lagu dengan lirik-lirik dan nada yang tidak jelas.

Hari itu sangat kunikmati semuanya, sinyal dan hujan perdana ternyata rasanya luar biasa jika dipadukan. Semoga saja di musim penghujan mendatang Oenitas dan Oeseli bisa menikmati aliran listrik perdananya.

Baca Selengkapnya......

Rabu, Maret 20, 2013

Biar Rote Tetap Senyum

Jangan membaca kumpulan frase di atas dengan perasaan sedang marah, lelah, letih, lesu, dan lemah. Karena kondisi fisik dan emosi bisa mempengaruhi cara pandang kita terhadap sesuatu. Jika sedang labil, orang menepuk pundakpun bisa kita sangka sedang memukul.

Empat kata di atas kami (PM Rote) dapatkan dari seorang perwira polisi di jajaran Polda NTT, beliau bertugas di bagian pengamanan jalan raya. Namanya Kompol. Bambang, kami bertemu medio Oktober 2012 saat melakukan kunjungan stakeholder. Ketika itu juga dirangkaiakan untuk mengantar Deriyanto Zakarias, murid SD Batulai yang terpilih sebagai duta keselamatan di jalan untuk provinsi NTT.

Ketika bertemu beliau kami seperti sedang mengikuti leadership forum yang biasa dilaksanakan di camp pelatihan pengajar muda. Bedanya, sesi dengan Pak Bambang lebih mudah di cerna. Kami lebih bisa membayangkan dan mengkomparasikan dengan apa yang telah kami lewati. Saat itu, beliau bercerita banyak tentang suka duka bertugas di jajaran kepolisian. Dari kalimantan hingga beberapa kabupaten di provinsi NTT, beberapa pengalaman dan petikan pelajaran dari perjalanan selama iya bertugas disampaikan dengan lugas. Kami semuanya tersenyum takjub dan sesekali menganggukkan kepala, sebagai pernyataan jika kami sangat setuju dengan apa yang beliau sampaikan. Beberapa pesan kami catat, namun ada satu pernyataan yang menurut saya sarat akan makna.

"BIAR ROTE TETAP SENYUM"

Empat kata di atas multiinterpretatif, maknanya akan sesuai dengan suasana hati sang pembaca. Entah si pembaca sedang bahagia, marah, senang, sedih, pesimis, skeptis, ataupun optimismenya sedang meletup. Kumpulan kata itu akan memancarkan spektrum maknanya sesuai yang diinginkan sang pembaca. Jika ragu silahkan coba sendiri, kondisikan suasana hati anda maka akan menemukan maknanya sesuai yang diharapkan........ Hehehhehe.....,

Keadaan tersebut menggambarkan jika apa yang kita lakukan untuk mendapatkan atau menghasilkan sesuatu di mulai dari cara kita memandang sesuatu itu sendiri.

Nah coba kita melebarkan jangkauan kalimat tersebut menjadi "biar INDONESIA tetap senyum", tentu akan berbeda spektrum maknanya. Tergantung rakyat yang mana yang memandangnya.....

Bagaimana ????

Baca Selengkapnya......

Sabtu, Oktober 06, 2012

Ibu Fatimah dan Ibu Nasralia

Dengan sedikit gugup seorang bocah kecil ditemani ibunya masuk ke halaman sekolah dasar, dengan cengkraman yang kuat ia memegang tangan ibunya dan tak berani melepaskannya. Itu ia lakukan karena takut melihat aktifitas anak-anak seragam putih merah yang sangat ramai dan tak satupun yang ia kenal. Dengan langkah yang berat dan lambat, serta sesekali meminta pada ibunya untuk segera pulang karena khawatir berada di lingkungan tersebut. Namun dengan hanya sekali senyum yang menyejukkan dari wajah ibunya ia langsung lemas dan menurut. Sesampainya di depan kelas I, ia sudah melihat banyak anak-anak yang lain dengan polah yang aneh-aneh.

Ada yang menangis guling-guling di tanah, ada yang tidak mau turun dari gendongan ibunya, hal inilah yang membuatnya semakin khawatir dan ingin segera pulang. Namun sesekali ada beberapa anak yang lewat berlari dengan riangnya seolah-olah tanpa beban dan merasa sangat nyaman berada di sekolah tersebut.
"Assalamu alaikum Ibu, ini anaknya?" suara seorang ibu yang agak tua dengan seragam coklat muda menyadarkan ia dari pengamatan terhadap lingkungan barunya.
"Iya ibu, ini anak saya dia baru mulai sekolah di sini" Jawab Ibunya.
"Ooo..., ayo nak masuk kelas ketemu sama teman-temannya" dengan wajah yang sangat ramah. Dengan langkah yang agak berat, Ia mencoba memasuki ruangan kelas I.

Di dalam sana ia melihat ada sekitar 40-an anak, ada yang sudah mulai ngobrol dengan teman sebangkunya, ada yang diam saja, bahkan ada juga yang masih duduk sama orang tuanya. Tanpa arahan dari siapapun ia kemudian berjalan ke barisan tengah deretan bangku, dan memilih duduk di samping seorang anak yang belakangan ia ketahui namanya Harpian...
1994, foto setelah tamat di Taman Kanak-Kanak Bhayangkari

 .....

Itulah sedikit cerita yang masih sempat aku ingat ketika hari pertamaku di SD Negeri 2 Terang-terang 18 tahun yang lalu (Juni 1994). Waktu itu di kelas I aku di ajar Ibu Siti Fatimah usianya waktu itu kira-kira 50 - 55 tahun, setiap hari, Ibu Guruku selalu mengajar dengan semangat.

Yang paling tidak bisa aku lupa adalah suaranya yang khas dan sangat lantang jika sedang berada di depan sambil menunjuk huruf atau angka. Sesekali ia juga membetulkan posisi kacamatanya dengan lensa bulat yang agak besar. Ketika penerimaan raport caturwulan ketiga (waktu itu masih sistem cawu dan seingatku belum ada istilah tematis untuk pembelajaran). Nilaiku lumayan bagus apalagi matematika, aku nyaris dapat angka sempurna, namun kekuranganku adalah belum bisa baca. Ibu Fatimah kemudian berbicara ke orang tuaku, kalau aku sengaja dinaikkan ke kelas II dengan catatan sebelum penerimaan rapor cawu I di kelas II aku sudah harus bisa baca. Jika tidak aku bisa diturunkan kembali ke kelas I, jadilah orang tuaku sedikit keras di rumah untuk menepati janjinya kepada Ibu Fatimah agar aku bisa secepatnya membaca.

Dua bulan di kelas dua akhirnya aku sudah bisa baca (terima kasih Ibu Fatimah atas kebijaksanaannya). Di kelas II kami di bagi menjadi 2 kelas, aku di kelas IIb dengan Ibu Yuliana sebagai wali kelas kami. Yang masih terekam di memoriku, aku sekelas dengan beberapa teman-teman yang dari jawa (mereka rata-rata 1-3 tahun di SD 2 Terang-terang, setelah itu pindah karena orang tua mereka pindah tugas) dan teman-temanku juga kebanyakan keturunan Tionghoa. Selain itu di kelas dua juga aku pernah minta ijin untuk pindah sekolah ke Bandung, karena Bapak-ku akan dapat tugas belajar di sana dan setahun kemudian berangkat ke Jerman. Waktu itu aku yang paling semangat untuk pindah, mungkin karena sering mendengar cerita teman-temanku yang dari jawa (mereka hidup nomaden, tergantung surat tugas yang di pegang orang tua mereka) sudah tinggal di berbagai tempat di Republik ini.

Namun sayang karena berbagai pertimbangan, orang tuaku tidak jadi menerima tawaran beasiswa itu. Akhirnya aku tetap bersekolah di sana dan melihat beberapa kali acara perpisahan teman-temanku yang akan pindah ke daerah lain. Setahun di kelas II aku akhirnya naik ke kelas III. Di kelas III yang jadi wali kelasku adalah Ibu Nasralia, seorang guru, motivator, berjilbab dan suara yang sangat nyaring. Motivasi beliau agar aku belajar dengan tekun untuk mengikuti kompetisi olimpiade matematika yang dilaksanakan University of New South Wales. Perjalanan tiga tahun awal di Sekolah Dasar sepertinya terekam dengan baik, metode membaca yang dijarkan Ibu Fatimah di kelas satu kadang aku pakai di sekolah. Ataupun sapaan hangat di pagi hari ketika di sekolah biasa juga aku terapkan.

Karena sudah minta ijin untuk pindah waktu kelas II, namun tidak jadi. Akhirnya sampai sekarang aku sangat senang rasanya jika berada di Bandung dan semangat untuk kuliah sampai ke jerman. Motivasi Ibu Nasralia di kelas III, menjadi penyemangat untuk terus berkarya dan berprestasi. Dan saat ini saya berada di posisi yang sama dengan Ibu Nasralia 18 tahun yang lalu, bedanya saya mengajar anak kelas III di pulau paling selatan negeri ini sebagai pengajar muda. Mengajar anak-anak dengan kompleksitas tantangan yang tinggi memang butuh kesabaran dan kerja keras. Karena tugas guru memang menyemai pengetahuan dan motivasi untuk sang murid agar ia berani bermimpi bahkan melampauinya.

*Terima kasih untuk guru-guruku dan untuk teman-teman di SD Negeri 2 Terang-terang (1994-2000),

Baca Selengkapnya......

Selasa, Agustus 28, 2012

(Cerita) Adolf Hitler (Sampai) di Bumi Ti’i Langga

20 juni 2012, aku menghadiri acara pengumuman hasil Ujian Akhir Nasional di Sekolahku (SD Inpres Oenitas). Ditemani Citra (PM2) aku masih agak canggung dengan suasana di sekolah, apatah lagi saat itu orang tua siswa sedang berkumpul. Setelah menunggu sekitar tiga jam setengah, akhirnya acarapun berlangsung. Satu persatu pemangku kepentingan yang hadir di beri kesempatan untuk memberikan sambutan di mulai dari Kepala Sekolah, Ketua Komite, dan terakhir perwakilan dari Kepala Cabang Dinas PPO (Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga). Ketiga sambutan tersebut semuanya menyempatkan untuk memperkenalkan saya di depan orang tua siswa.

Namun, sambutan dari Bapak Jusuf Boboy (ketua komite) waktu itu sangat luar biasa. Beliau menyampaikan cerita tentang Adolf Hitler yang di cap sebagai penjahat namun tetap menjadi pahlawan bagi orang-orang di kampung halamannya, beliau menyampaikan ini karena ada sebuah daerah di penempatan saya yang sudah di cap jelek oleh warga di desa lain. Beliau benar-benar membakar ruangan kelas yang kecil tersebut dengan semangat yang luar biasa saat menyampaikan sambutannya, dengan nada yang tegas beliau mengatakan “jika anak Leonard Haning (Bupati Rote Ndao) sarjana, itu hal yang biasa... !!!! tapi kalo dong (semua) anak samua (semua) sarjana itu luar biasa.. !!!”

Sungguh pernyataan yang luar biasa dari seorang bapak yang tamatan SMA dan berusia sekitar 60 tahun, kalimat tersebut sontak membuat ekspresi optimis dari orang tua siswa semakin terpancarkan. Tidak hanya sampai di situ, beliau juga “menyumpah” para siswa untuk tetap melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, dan dilanjutkan dengan “janji” orang tua untuk terus berusaha menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi. Kemudian beliau bercerita tentang seorang anak yang di mana masa mudanya iya habiskan dengan kenakalan baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar, kenakalan tersebut bahkan sampai ke tingkat kriminal. Namun, iya selalu mendapatkan nasehat dan bimbingan dari bapak. Seiring waktu iya telah menamatkan SMA pada tahun 2002, setelah “menganggur” sampai 2004 pemuda tersebut kemudian ke Kupang. Di sana iya kemudian kuliah pada jurusan pendidikan (aku lupa jurusannya), tahun 2006 iya sempat mengambil cuti karena sang ayah meninggal dunia. Selama dua tahun dia lagi-lagi menjadi pengangguran dan sempat putus asa untuk melanjutkan kuliahnya yang telah terlantar.
Bapak usu (begitu iya menyebutnya) selalu memberi dorongan dan motivasi kepadanya, selama dua tahun setiap beliau bertemu dengan bapak pasti selalu diingatkan untuk tetap berusaha kuliah. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali kuliah dengan modal pas-pasan, kuliah sambil bekerja sampingan (kadang jadi tukang parkir, ataupun berbisnis kecil-kecilan di kampus) iya jalani untuk menaklukkan tantangan ekonomi. Medio 2010 akhirnya iya menyelesaikan kuliahnya, tak lama setelah wisuda iya di terima sebagai guru di sebuah SMA di pinggiran Kota Kupang (Kec. Amfoang) hingga saat ini iya masih mendedikasikan diri di sana.

Aku kembali teringat, karena sehari sebelumnya aku sempat bertemu dengan beliau di upacara kematian tetangganya, beliau sangat semangat menceritakan pengalaman hidupnya seperti yang tertulis di atas. Hingga iya melontarkan kalimat “dulu memang saya nakal, bahkan berurusan dengan polisi saya sering. Namun sekarang beta sudah mau berubah, beta baru tau kalau pendidikan itu ternyata penting pak. Makanya suatu saat beta mau kembali ke sini untuk mengajar, beta mau anak-anak dong samua di sini sekolah terus biar oenale (nama suku yang mendiami oenitas) bisa maju”. Sambutan bapak Jusuf Boboy kemudian iya tutup dengan kalimat “ingat dong samua bisa sekolah setinggi-tingginya, tapi jangan sampai dong lupa sekolah dan kampung ini yang sudah beri lu ilmu dasar”.

Baca Selengkapnya......

Kamis, September 09, 2010

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H

Sebelas bulan Kita kejar dunia,
Kita umbar napsu angkara.
Sebulan penuh Kita gelar puasa,
Kita bakar segala dosa.
Sebelas bulan Kita sebar dengki Dan prasangka,
Sebulan penuh Kita tebar kasih sayang sesama.
Dua belas bulan Kita berinteraksi yang kadang penuh salah Dan khilaf,
Di Hari suci nan fitri ini, Kita cuci hati, Kita buka pintu maaf.
Selamat Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir Dan batin.
Darul Syahdanul, Sekeluarga.

Baca Selengkapnya......

Jumat, Agustus 27, 2010

Menulis Lagi, Semoga Tidak Bosan...

Cukup lama saya tidak mengupdate tulisan di blog ini.........

Dua bulan terakhir saya mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan ditempatkan di Kabupaten Pinrang (200 Km Arah Utara Makassar). Selain KKN saya juga baru saja kembali dari pelayaran LINTAS NUSANTARA REMAJA DAN PEMUDA BAHARI (LNRPB 2010). Cukup banyak pengalaman yang saya dapatkan dari kedua kegiatan tersebut.... mudah-mudahan saya bisa menuliskannya di Blog ini nantinya.......

Baca Selengkapnya......

Selasa, Juni 22, 2010

Terima Kasih, Telah Menghujat Almamater Kuning Keemasan (UNMakassar)


Bentrokan, Tawuran, Merusak Kampus, Demo Anarkis, Urakan, Tidak Punya Prestasi, dll. Mungkin telah menjadi label paten bagi mahasiswa Makassar dan mahasiswa UNMakassar khususnya. Entah telah berapa abad lamanya pengkarakteran ini dilakukan.
Sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus yang sangat kami cintai ini, kami sangat keberatan dengan pemberitaan media cetak dan elektronik yang selama ini melebih-lebihkan dan sering menyampaikan berita yang tidak sesuai dengan kenyataan (melebih-lebihkan). Selama kuliah di Parang Tambung (Kampus 2 yang paling sering menjadi headline di media) ± 8 semester, sering sekali saya melihat kenyataan ini.

Kami merasa dizalimi oleh media, terjadi ketidakadilan dalam pemberitaan menganai mahasiswa Makassar. Sebuah fakta mencengangkan dan membuat saya mengusap dada ketika kami sedang di Jakarta dan melakukan bincang2 dengan produser salah satu TV swasta yang sangat terkenal, waktu itu kami menawarkan kepada beliau untuk meliput kegiatan nasional yang diselenggarakan di Makassar dimana kami (UNMakassar) menjadi tuan rumah. Tetapi sebelum kami menceritakan secara mendetail mengenai kegiatan tersebut kami langsung di cut dan disampaikan bahwa “aksi demo anarkis dan tawuran lebih menarik kalau di Makassar, dibandingkan kegiatan kamu”.
Wah….! Luar biasa…! Ternyata tawuran dan demo anarkis telah menjadi industri di media. Terima kasih pak, semoga stasiun TV anda terus maju dengan pemberiataan-pemberitaan negatif……. (ucapku dalam hati).

Kemarin, Sabtu 19/06/2010 kembali hal yang “dinanti-nantikan” itu terjadi. Media cetak dan elektronik “berlomba” menyajikan hasil liputannya di TKP. Dan lagi-lagi terulang, pemberitaan yang mereka lakukan tidak sesuai fakta yang dilapangan. Pada hari selasa (15/06/2010) terjadi pembacokan 2 mahasiswa FT oleh oknum yang tidak dikenal, namun di media diberitakan lain (silahkan lihat disini berita yang keliru tersebut). Serta banyak lagi berita yang tidak jelas sumbernya dan rata-rata mengatakan bahwa dua korban luka parah akibat tawuran dua fakultas yang telah menjadi musuh abadi. Padahal faktanya adalah mereka di bacok diluar kampus oleh oknum yang tidak diketahui identitasnya.

Pemberitaan seperti ini tentunya dapat membangun opini publik yang negatif, khususnya mahasiswa di dua fakultas tersebut. Mungkin beberapa oknum yang memiliki kepentingan telah menganggap bahwa mahasiswa Makassar gampang terprovokasi sehingga strategi ini kembali dijalankan untuk mewujudkan kepentingannya. Terima kasih kawan telah memanfaatkan potensi ini….. !

Dan hari ini senin (21/06/2010), ratusan bahkan ribuan hujatan untuk mahasiswa Makassar dan khususnya mahasiswa Universitas Negeri Makassar telah kami baca dan kami dengar berkaitan dengan peristiwa tersebut salah satu contohnya lihat di sini. Terima kasih kawan atas hujatannya……. Semoga kalian lebih baik dari kami… !!!!. kalau kalian mengatakan kami miskin prestasi mungkin memang iya…. Karena hanya ini prestasi yang kami miliki dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (yang penulis ketahui):
1. Juara I LKTI Generasi Cinta Energi Tahun 2001
2. Juara I LKTI Bidang Pendidikan Wilayah C2 di UNM Th. 2001
3. Juara I Bidang IPS LKTM Tingkat Wil D (Indonesia Timur) di UNM Tahun 2002
4. Juara II Bidang Pendidikan LKTM Tingkat wil. D (Indonesia Timur) di Universitas Negeri Manado Tahun 2002
5. Juara III Bidang IPA LKTM Tingkat Wil D (Indonesia Timur) di Universitas Tadulaku Tahun 2002
6. Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Urutan Pertama dari tahun 2000 s.d 2003 diraih oleh pengurus LPM Penalaran UNM
7. Juara I PKMP Tingkat Nasional (PIMNAS) 2004 Sekaligus membawa UNM dalam peringkat 8 besar se-Indonesia.
8. Juara I LKTM Bidang Pendidikan Tingkat Wilayah D (Indonesia Timur) di Makassar tahun 2004
9. Finalis LKTM Tingkat Nasional Jakarta tahun 2004
10. Juara I dan II Lomba Karya Tulis Ilmiah Bid. Teknologi Tk. Sul-Sel Tahun 2004
11. Juara I dan II Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang Teknologi oleh Balitbangda Sulawesi Selatan Tahun 2005.
12. Juara II Lomba Karya Tulis Hari Air Se Dunia ke XIII Oleh Dinas PDSA Sulawesi Selatan Tahun 2005.
13. Mahasiswa berprestasi (Mapres) Urutan Pertama Tingkat Universitas Tahun 2005.
14. Poster terbaik PKM Kewirausahaan (PKMK) pada PIMNAS XVIII di Universitas Andalas Padang Tahun 2005.
15. Juara I LKTM Bidang IPA Tingkat Universitas Negeri Makassar Tahun 2006.
16. Juara III Lomba Poster pada PIMNAS di Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2006.
17. Penyaji Tingkat Nasional PKM Penerapan Teknologi (PKMT) pada PIMNAS XIX di Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2006.
18. Peringkat Kedua Seleksi peserta Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia oleh Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Tahun 2006.
19. Juara I dan III Lomba Essai Prambors 2007 Tk. Makassar.
20. Finalis LKTM Lingkungan Hidup oleh Dikti di Yogyakarta Tahun 2007.
21. Mahasiswa Berprestasi Urutan I Tingkat Universitas Tahun 2007.
22. Juara I, Juara II, dan Juara III LKTM Bidang IPA, IPS, dan Bidang Pendidikan Tingkat UNM Tahun 2007.
23. Juara II LKTM Bidang Pendidikan Wilayah Indonesia Timur (Wilayah D) di Universitas Cendrawasih-Papua Tahun 2007.
24. Peserta Pertamina Youth Program Cirebon-Balongan-Jakarta oleh PT. Pertamina,Tbk. Tahun 2007.
25. Peserta Pelayaran Kebangsaan IV-VII oleh Dirjen Dikti Dari Tahun 2004 sampai Tahun 2007.
26. Juara III LKTM Bidang IPS Wilayah D di Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2007.
27. Juara IV LKTM Bidang IPA Wilayah D di Universitas Negeri Hasanuddin Tahun 2007.
28. Finalis PIMNAS pada LKTM bidang Pendidikan di Universitas Lampung Tahun 2007.
29. Finalis PIMNAS pada PKMK di Universitas Lampung Tahun 2007.
30. Finalis Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia oleh LIPI Tahun 2007.
31. Peringkat IV dan V Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang Teknologi oleh Balitbangda Sulawesi Selatan Tahun 2007.
32. Meloloskan 63 Judul Program Kreatifitas Mahasiswa yang diadakan oleh Dikti Tahun 2008
33. Meloloskan 3 tim Finalis Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) Tahun 2008
34. Juara II dan IV Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) yang diadakan oleh Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) Tahun 2008
35. Juara I dan II LKTI Bidang Pengembangan Soft Skill Oleh Lembaga Konseling dan Psikologi Mahasiswa (LKPM) Tahun 2008.
36. Penerima Beasiswa Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) Tahun 2008.
37. Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Urutan I, II, III Tingkat Universitas Negeri Makassar Tahun 2008 & 2009.
38. Juara I, II, III Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Tingkat Universitas Negeri Makassar (UNM) Tahun 2009
39. Meloloskan 22 Judul Program Kreatifitas Mahasiswa yang diadakan oleh Dikti Tahun 2009.
40. Meloloskan 2 tim Finalis Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) di Universitas Brawijaya Malang Tahun 2009.
41. Meloloskan 3 tim PKM-AI Tahun 2009.
42. 50 Besar Eagle Award’s Tahun 2009
43. Juara II Lomba Poster PIMNAS XXII (PKM-GT) Tahun 2009
44. Juara II LKTI Balitbangda Sulsel Tahun 2009
45. Meloloskan16 Judul PKM yang didanai oleh DIKTI Tahun 2010
46. Peserta pertukaran pemuda Indonesia-Australia oleh Dispora Tahun 2010-06-22
47. Juara III LKTI IDEA’S IPB Tahun 2010
48. Peserta pelayaran Lintas Pemuda Bahari 2010

Perlu saya sampaikan bahwa kondisi mahasiswa di Makassar yang saya lihat saat ini. Bahwa di dalam kampus semuanya tidak murni mahasiswa, ada beberapa yang menjadi “mahasiswa titipan” elit tertentu (baik eksternal maupun internal). Dalam artian, mereka dimasukkan di kampus sebagai pemantau yang sewaktu-waktu dapat berubah wujud menjadi provokator. Tergantung pesanan tuannya (Demo anarkis / tawuran). Salah satu contoh, peristiwa bentrokan organisasi mahasiswa eksternal dengan aparat kepolisian dan “warga”, jika di review saat itu sedang panas-panasnya kasus century dan susno kemudian kasus itu muncul dan dilanjutkan dengan kasus “terorisme boneka”. Otak intelektual di balik peristiwa tersebut telah menjadi rahasia umum dikalangan mahasiswa Makassar. Selanjutnya, silahkan tunggu demo anarkis dan bentrokan. Tentunya akan terjadi ketika ada kebijakan nasional atau lokal yang coba diloloskan dengan teknik pengalihan isu (misalnya nanti penggunaan hak suara TNI Polri, perubahan kebijakan pemilu, dll). Silahkan di analisa nantinya…!

Kembali saya ucapkan Terima kasih kepada oknum sang pemilik “otak intelektual”, semoga engkau di beri umur yang panjang…. !

Bersatulah Mahasiswa Makassar…. ! jalankan fungsi Director Of Change, Agent Of Social Control, Iron Stock.

Baca Selengkapnya......

Jumat, April 16, 2010

Catatan Petarung Sejati tentang Orang Tua (Bersambung)

Hidup adalah perjuangan seperti itu kata pepatah lama yang saya peroleh di bangku sekolah. sejak kita belum jadi apa-apa, calon manusia telah berjuang dan bertarung dengan jutaan sperma yang lain..... setelah berlomba habis-habisan akhirnya sperma terhebat jadi pemenang dan berhak untuk membuahi sel telur.

Kemudian dalam perjalanan selanjutnya kita (dan ibu tentunya) berjuang untuk tumbuh menjadi manusia yang hebat, mulai dari janin hingga terlahir. Walaupun terkadang ada saudara-saudara kita yang terlahir tak sempurna secara fisik, tapi yakinlah bahwa mereka adalah yang terbaik karena terlahir dari hasil perjuangan yang mengalahkan jutaan sel sperma yang lain.


Dalam perjalanan hidup, sewaktu kita kecil orang tua kita berjuang semampunya untuk memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, mulai dari urusan perut hingga urusan mata (mainan, pakaian dll)walaupun terkadang kita harus menitikkan air mata baru memperolehnya. Ketika kita menangis untuk memperoleh sesuatu, sesungguhnya orang tua kita menangis lebih hebat lagi dari kita (tetapi ini dalam hati). Mereka sedih melihat buah hatinya yang sangat menginginkan sesuatu tetapi mereka belum mampu memenuhinya.

Beranjak remaja, kita mulai menginginkan bermacam-macam (sepeda, motor, mobil, handphone, laptop, pakaian keluaran terbaru, kuliah di universitas terkemuka dll), orang tua kita tercinta tidak pernah mengatakan TIDAK untuk semua permintaan itu. Kata-kata yang terbaikpun dikeluarkan "iya, nanti kalau kita ada rejeki saya pasti belikan". Begitu tingginya penghargaan orang tua terhadap anaknya. Mereka terus berjuang untuk memberikan yang terbaik kepada anaknya, sementara sang anak di masa remaja tidak pernah sadar kalau semua keinginannya itu menjadi beban bagi mereka. Sang anak hanya terus meminta, meminta, dan meminta hingga dia tidak sadar bahwa sejak bayi hingga remaja sudah ada jutaan permintaan yang dikabulkan.

Dimasa remaja inilah fase yang sangat susah bagi orang tua untuk mengontrol anaknya, karena sang anak merasa tidak dipenuhi permintaanya, dia mulai merasa bahwa orang tua tidak sayang lagi dengannya. Sehingga dari perasaan tersebut sang anak mulai mencari dunia yang sesuai dengan keinginannya, dunia yang menurutnya bisa memenuhi keinginannya baik materi, fisik, aktualisasi, bahkan mengekspresikan jiwa-jiwa pemberontaknya. pada fase inilah biasa lahir kenakalan remaja, yang membuat orang tua merasa telah gagal mendidik anaknya (padahal dia telah mengabulkan jutaan keinginan sang anak).
Kemudian saya bertanya, pernahkah kita mengucapkan terima kasih untuk setiap pemberiannya.....??????
mungkin saat itu saking senangnya kita lupa untuk mengucapkannya.....

Kapan kita bisa membalas semua jasa-jasanya...?

Mungkin pertanyaan ini sangat susah di jawab, tetapi bagi saya jawabannya adalah kita tidak akan pernah mampu untuk membalasnya hingga setimpal. Yang konkrit bisa dilakukan hari ini adalah berbuat yang terbaik, dimanapun kita berada. Berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, orang-orang yang kita cintai, dan diri sendiri.

The battle within man, is something timeless ........

Mari kita terus "BERTARUNG" hingga bisa menjadi pemenang sejati, yang pada akhirnya nanti mampu membuat orang tua kita bangga telah memiliki anak seperti kita........

Kamar 5/16, 02.30 WITA Dini Hari

Baca Selengkapnya......

Rabu, Maret 24, 2010

TEH MANIS 3 GELAS UNTUK GADIS MANIS. DAN KEKALAHAN PSM


Sekilas jika melihat judul tulisan ini pasti anda akan bertanya. Apa hubungannya? Ada apa dengan teh manis?, Kenapa tehnya 3 gelas? Siapa gadis manis tersebut? Kenapa PSM kalah (Khusus untuk PSM Mania)? Intinya dimana hubungan Teh Manis 3 Gelas, Gadis Manis, dan PSM.

Hehehehe……. Maaf sedikit membuat anda penasaran.

Satu bulan lebih seorang calon Professor dalam dunia konstruksi tak menulis (heheheh….. amin). Rasanya aneh juga, jari-jari tanganku agak kaku menekan keyboard untuk merangkai kata-kata yang kadang bagi sebagian orang agak aneh dan hanya Dr.syahdanul yang bisa mengertinya……. Baiklah saya akan mengulas satu persatu pertanyaan di atas, semoga membuat anda mengerti.

Sore itu (empat hari setelah miladku yang ke-22, iyo kahhh…..? slamad nah……. hweheheeh:), setelah seharian berputar-putar mengelilingi calon kota metropolitan (MAKASSARji….) untuk menyukseskan kegiatan (amien…) lembaga yang saat ini aku pimpin (ceritanya akan lain kalau saya rincikan). Tepat pukul 05.00 wita akupun tiba dirumah, setelah duduk-duduk sekitar 5 menit BlackSteelq pun berbunyi kulihat ada telepon masuk dari ………. Tapi aku malas untuk menerimanya. Setelah “75” capek berteriak “dengarkan aku……. Aku bicara……. Bukan meminta…… Berakhir sudah…… Kisah kita……. Sampai disini….. saja………”.

Sayapun mengutak atiknya, aku mulai membaca sms-sms yang masuk sejak aku terbangun hari ini sampai aku istirahat menikmati ramenya kompleks di sore hari. Ternyata ada satu sms dari………. untuk janjian ketemu di rumah, akupun coba konfirmasi pas dapat balasannya ternyata…….. dalam perjalanan ke rumahq.

Sambil menunggu , aku bereskan ruang tamu. Dan kubuatkan teh manis 2 gelas (1 untuk……. Dan 1nya untuk saya) setelah itu kunyalakan acer aspire dengan soundnya yang khas. Kuputarkan lagu-lagu andalan “B4sleeping” setelah beres kunyalakan TV untuk nonton tim andalanku yang akhir-akhir ini permainannya menanjak (PSM Makassar, Ayang Jantang Dari Timur, SAPA YANG PROTES!!!!!!).

Lima menit kemudian ………. Datang, ternyata ……… tidak sendiri, ada ……… yang menemaninya diapun tidak sampai duduk di “sofa merah” hanya berdiri dipintu. Barang yang …… mintapun kuberikan, tapi sebelumnya kuperhatikan ……. Dari ujung kepala hingga ujung kaki. Hhhmmmmm ternyata ….. telah banyak berubah. Mulai dari caranya berdandan, berpakaian, dan bentuk tubuhnya. Setelah itu ….. pergi mencopynya, aku baru sadar kenapa tak ku tawarkan teh manis yang telah kubuat….????, kenapa tak ajak dia duduk di sofa merah….??? Intinya kenapa otakku begitu lambat berpikir saat kutatap wajahnya..???? (yang hampir sebulan lebih tak kulihat langsung).

…..pun pergi sejenak bersama…… untuk mengcopy “buku merah”. Akupun berlari ke RG. TV, karena kudengar bung Hardimen Kotto berteriak goooolllllll !!!!!!!!. ternyata eh ternyata PSenG kebobolan….. skor berubah 1-1. Padahal dibabak pertama PSM Makassar unggul 1-0 dengan tuan rumah Pelita Jaya, dengan muka malas kuambil “siputih” lalu ku bakar dan kuhisap dalam-dalam. Beberapa detik yang lalu kulihat mereka begitu bahagia, dan saat ini kulihat tim andalanku mulai loyo bermain karena gol bunuh diri joo ki hwa (stopper PSM). Aku yakin saat itu baru menit ke 56’ masih ada 34 menit lagi untuk memenangkan pertandingan. Sejenak kuganti sensor otakku, dengan langkah berat ku berjalan ke dapur untuk mengambil gelas ke tiga untuk……. , saat gelas itu kugenggam kembali bung HK berteriak GOOOLLLLL!!!!!!! (mudah-mudahan PSM, begitu yang ada di kepalaku). Ternyata…… PSM yang kembali kebobolan oleh Ridouane Barkoui, hhhmmmmmmfffff………… “siputih” yang setia di bibirku kembali kuhisap dalam-dalam, kuletakkan gelas ketiga dimeja Rg. Tamu dan berharap mudah-mudahan gelas ketiga ini tidak seperti papan skor yang ada di stadion Kota Karawang, (maksudnya skornya tidak jadi 3-1).

Ketiga gelas itu berjejer di sisi ceret mungil yang berisi teh manis kira-kira 3/4nya. Sayang harapan itu hanya berlangsung beberapa saat karena kembali bung HK berteriak GooooLLLLL !!!!! dan tanpa melihat gol itupun aku sudah berpikir pasti skornya sudah 3-1. Sungguh diluar dugaan, PSM yang begitu superior dalam lima partai terakhir hari ini bermain sangat buruk di 45 menit ke-2. Ya sudahlah…… kata pepatah sepak bola “Bola itu Bundar, Apapun bisa terjadi di lapangan hijau”.

Akupun menunggu …… untuk mengembalikan “buku merah” yang iya copy. Dan kupikirkan untuk menawarkan teh manis, ternyata saat ….. datang otakku kembali melambat, bibirku begitu berat untuk menawarkannya, mataku sangat kaku dan hanya bisa menatap wajahnya. Yah…. Lewatlah sudah kesempatanku untuk berbincang lama-lama dengan dia.

Diapun pergi, sambil berboncengan dengan ……. , semua cerita yang akan kusampaikan ternyata tak bisa karena begitu singkat waktunya saat ini untukku. Jika kujumlahkan kira-kira hanya 2 menit 10 detik aku bertatap muka saat itu. Cerita dan hadiah yang masih kusimpan sejak setengah tahun yang lalu tak sempat lagi kusampaikan, mungkin biar tidak mubazzir kuberikan saja di panti asuhan… J. Dan cerita itu mudah-mudahan bisa aku rangkai sedemikian rupa hingga saatnya nanti bisa jadi film yang booming, hweheheeh :D.

Semoga apa yang aku putuskan di “ujung kupang” tidak salah,……

Semoga saat ini dia lebih baik di banding yang lalu………

Dan jika saatnya nanti kami bertemu dipersimpangan dia benar-benar memilih jalannya, begitupun aku…

Saat ini aku berjanji tidak akan pernah lagi menyia-nyiakan waktu, kesempatan, dan anugerah yang telah diberikan-Nya…….

Semoga teh manis ini, memberikanku kekuatan untuk berpikir jernih, dan kekalahan tim kesayanganku menjadi pelajaran berharga.

Bahwa tak selamanya hebat itu hebat, tetapi ada saatnya hebat itu adalah mengalahkan (diri sendiri, kawan, lawan, guru, murid, pejabat dan rakyat biasa).

Baca Selengkapnya......

Minggu, Februari 14, 2010

"BIRAHI AKADEMIK" Dalam Bingkai Workshop PKM-KT LPM Penalaran UNM

Pada hari sabtu 13 Februari 2010, LPM Penalaran UNM melaksanakan workshop Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karya Tulis (PKM-KT). Tujuan dari workshop ini adalah untuk menyosialisasikan pelaksanaan kompetisi yang akan dilaksanakan oleh DIKTI dalam hal ini DP2M, yaitu PKM-KT dimana dalam bidang tersebut akan dilaksanakan penerimaan proposal PKM-Artikel Ilmiah & PKM-Gagasan Tertulis (PKM-AI & PKM-GT).

Acara di mulai pada pukul 08.00 wita di Ruang Senat Universitas Negeri Makassar, yaitu dimulai pada sesi registrasi peserta yang telah mendaftar dengan membayar tiket sebesar Rp 10.000,-. Berdasarkan laporan panitia pelaksana jumlah mahasiswa yang mendaftar adalah 225 orang (semuanya mahasiswa UNM dan perwakilan dari semua fakultas), apresiasi yang tinggi patut diberikan kepada Tim Kerja Workshop PKM-KT. Karena mereka hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari satu minggu untuk mengumpulkan peserta sebanyak ini.

Tepat pukul 09.00 wita, pembukaan secara resmi oleh rektor UNM (Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd)di mulai. kegiatan ini dihadiri oleh beberapa alumni LPM Penalaran, pengurus LPM Penalaran Periode 2009/2010, Tim Kerja Workshop, dan peserta berjumlah 187 orang (kalo tidak salah, berdasarkan laporan ketua tim kerja hehehe....), dan tentunya Pimpinan UNM (PR I, PR III, dan Rektor UNM). Saat Rektor UNM diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan, ternyata beliau mempersilahkan terlebih dahulu PR I untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa "Inilah wajah Mahasiswa UNM yang sesungguhnya", beliau sangat bangga melihat antusias para peserta yang hadir, karena saking banyaknya ruangan sangat sesak untuk menampung orang-orang yang punya ide brilian (cie.... yang siap mengirim artikel PKM-AI & PKM-GT).

Kemudian setelah itu, Rektor memberikan kesempatan kepada PR III UNM (Beliau adalah penanggung jawab bidang kemahasiswaan). Makanya ketika giliran beliau yang memberikan sambutan tepuk tangan para peserta bergemuruh, maklum beliau sangat akrab dengan mahasiswa. Dalam sambutannya beliau memaparkan bahwa "Dalam bidang PKM, UNM adalah rajanya Indonesia Timur". Hal itu benar adanya, karena dalam kurun waktu 5 Tahun terakhir UNM selalu meloloskan paling banyak PKM, dan selain itu Alhamdulillah UNM tidak pernah alfa untuk mengutus tim ke PIMNAS. Setelah selesai giliran PR III memberi sambutan sekaligus semangat, tibalah giliran Pimpinan tertinggi UNM untuk menyampaikan sambutannya sekaligus membuka acara Workshop PKM-KT. Menurut beliau sudah saatnya mahasiswa UNM melupakan INTIM (Maksudnya Indonesia Timur hehehe//.....), sekarang sudah saatnya mahasiswa berbicara di level nasional (Ayooo.... Semangat,,....). Selain itu beliau juga melontarkan kosa kata yang unik "Seharusnya mahasiswa UNM memiliki Birahi Akademik". Sontak...!!! kata-kata itu membuat peserta tertawa, tetapi ada juga yang diam (mungkin karena malu.... hehehe), menurut saya, benar juga apa yang disampaikan oleh Bapak Rektor... Selama ini yang kita dengar beberapa dari kalangan mahasiswa, memiliki birahi seksual yang sangat tinggi dimana pada akhirnya menjerumuskan mereka ke arah yang tidak benar dan membuat kuliah mereka berantakan.

Seharusnya, mahasiswa memiliki "Birahi Akademik" yang lebih tinggi dibandingkan "Birahi Seksual". Karena dengan "Birahi Akademik" yang begitu tinggi, membuat mahasiswa akan menjadi lebih terhormat ditengah-tengah masyarakat. Dan ketika menyuarakan ketidakadilan yang terjadi, tentunya akan menempuh cara-cara frontal yang lebih ilmiah.

Setelah acara pembukaan selesai, dilanjutkan dengan pemaparan materi-materi workshop. Dimulai dari "Sekilas Tentang PKM-KT", yang dibawakan oleh Arman M. yusuf. Dalam materi ini dijelaskan Apa itu PKM-KT, Bagaimana pelaksanaannya, dan Bagaimana cara mengikutinya. Kemudian di tengah-tengah materi disetting, peserta seolah-olah sedang berada di ruangan penutupan PIMNAS XXIII (InsyALLAH di Universitas Mahasaraswati Denpasar). Kemudian diumumkan bahwa Peringkat Ke-5 PIMNAS XXIII adalahhhh...... UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR dengan perolehan medali 3 Emas, 3 Perak, dan 5 Perunggu. Suara tepuk tangan peserta bergemuruh bersamaan dengan teriakan kata-kata UNM.....UNM....UNM.....UNM,,,,..... Yang menjadi kata kunci dari pemateri adalah BEGIN WITH THE END (Memulai dari yang akhir). Mudah-mudahan simulasi ini menjadi kenyataan pada PIMNAS XXIII Aminn.........

Selanjutnya materi pengembangan ide yang dibawakan oleh A. Irhamsyah, S.Si. Dalam materi ini peserta di ajak untuk mengembangkan ide-ide gila yang ada dikepalanya. Pokoknya muantabp..... materi ini karena beberapa peserta ada yang tiba-tiba kebanjiran ide setelah diberikan motivasi dan simulasi (Maaf ya.... kalo metode ini dirahasiakan karena original dari LPM Penalatran UNM... hehehehe.....). Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan PKM- Artikel Ilmiah, dalam materi ini disampaikan mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa di buat artikel ilmiah, sistematikanya, dan pemutaran video tentang sebuah kegiatan yang dijadikan artikel ilmiah dan menerima dana hibah dari DIKTI (Kisah sukses sang pemateri Jusmiati Usman).

Materi terakhir dalam workshop kali ini adalah Sitematika PKM-Gagasan Tertulis yang dibawakan oleh saya sendiri, pada materi ini saya memaparkan sistematika penulisan PKM-GT (bukannya narsis, tapi peserta terlihat antusias menyimak materi saya heheheh.....) dengan format yang berubah total 100 % dari yang tahun lalu. pada materi ini saya menyampaikan secara mendetail mengenai sistematika terbaru (contohnya silahkan download disini) dari PKM-GT. Setelah berbicara kurang lebih 45 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab materi ini pun ditutup.

Sesi terakhir dari workshop ini adalah Focus Group Discussion (FGD), dalam sesi ini peserta di bagi dalam 10 kelompok yang dibimbing oleh 1 orang anggota dari LPM Penalaran UNM. Peserta mula-mula memaparkan idenya, kemudian di tanggapi oleh anggota kelompok yang lain dan diarahkan oleh pembimbing. Diskusi berlangsung alot selama 20 menit pada tiap-tiap kelompok.

Saat jarum jam menunjukkan pukul 17.00 wita. FGDpun dihentikan, dan dilanjutkan dengan acara pentupan. Acara penutupan dilakukan dengan sederhana, dimana Koordinator Panitia Pengarah (Anak Penalaran menyebutnya KOPER) Muhammad Takdir, S.Pd serta panitia pengarah yang lain yaitu A. Syamrizal da Chandra C., S.Pd menyampaikan bahwa para peserta harus terus memiliki semangat untuk berkarya khususnya membuat PKM-KT dan mendukung "GERAKAN UIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MENGIRIM 500 PKM-KT".

Tepat pukul 17.30 wita, acara workshop selesai..........
Satu persatu peserta meninggalkan ruangan sambil menenteng sertifikat yang diberikan oleh panitia. Selain itu saya yakin mereka pasti memiliki 1,2,3,4,5...........1000 ide dikepala mereka (Tetapi saya lebih menghargai orang yang memiliki 1 ide, kemudian menuliskannya. Dibanding orang yang memiliki 1000 ide tetapi tak menulisnya), untuk dituangkan dalam lembaran kertas putih ukuran A4 bersampul coklat/hijau muda dan siap dikirim secara kolektif pada tanggal 5 Februari 2010. Semangat kawan............
Pintuku dan Pintu Rumah Nalar Terbuka Lebar-lebar untuk menyambut kawan-kawan dengan "BIRAHI AKADEMIK" yang kalian miliki.

Manusia Akan Tenggelam Ditengah-tengah Masyarakat dan Akan Terhapus dalam Sejarah, Jika Ia Tak Pernah Menulis..............

Panduan Lengkap PKM 2010_Revisi02 dapat di unduh disini.

Baca Selengkapnya......